5 Desain Rumah Paduan Tradisional dan Modern

Dyah Mahasasi Dyah Mahasasi
平屋に住まう, TRANSTYLE architects TRANSTYLE architects منازل
Loading admin actions …

Perkembangan jaman bukan hanya mengubah kualitas udara dan tanah, atau membuat lahan semakin sempit. Tak sedikit orang yang merasa nilai-nilai dan budaya tradisional juga mengalami pergeseran. Ini sangat disayangkan karena banyak masalah kekinian terjadi karena kita melupakan esensi budaya masa lalu. 

Sebelum budaya tradisional punah dan tak lagi dikenal generasi berikut, sejumlah arsitek Jepang mencoba memadukan elemen tradisional dan kebiasaan hidup modern dalam desain karya mereka. Menyelaraskan dua aliran dari waktu yang berbeda memang tidak mudah. Coba lihat 5 desain rumah di bawah ini. Kerja keras dan integritas pada akhirnya akan menghasilkan sesuatu yang menyenangkan. 

1. Rumah Showa di tengah hutan

Sebuah rumah dengan fungsi kekinian, namun kental dengan atmosfer tradisional di luar dan dalam. Rumah dengan kayu warna gelap dan kusen kayu merefleksikan arsitektur jaman Showa (1926-1945), serasi dengan situasi sekeliling yang rimbun. Metode konstruksi tradisional, pemasangan pipa gas, dan cat untuk ruangan disesuaikan agar tidak membahayakan kesehatan penghuni rumah.

Pintu geser pembatas ruangan, ruang tatami (tikar Jepang) dan lampu kaya dengan elemen buatan tangan. Pintu geser di antara ruang tatami dan dapur bisa dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan. Misalnya, dibuka di pagi hari agar udara masuk ke seluruh bagian rumah. Atau ditutup saat upacara minum teh agar tidak terganggu suasana sekitar. Kaum modern dapat tinggal dengan bahagia di rumah yang menyimpan nostalgia. 

2. Paduan metode kuno dan bahan alami untuk membangun hunian modern

Seiring dengan berlalunya waktu, masyarakat di mana pun mengembangkan berbagai teknik konstruksi untuk membangun rumah. Beberapa metode yang dipandang ketinggalan jaman tidak lagi digunakan di era modern. Tidak ada yang bisa dilakukan selain menyesal atas pudarnya keanggunan gaya arsitektur. Oleh karena itu, para arsitek menerapkan metode konstruksi tradisional saat membangun rumah kayu pada gambar ini. 

Rumah Jepang tradisional umumnya memiliki langit-langit tinggi, meski dari luar terlihat rendah. Jendela di atap (disebut ranma) juga merupakan bagian dari metode konstruksi tradisional yang bertujuan agar cahaya masuk ke semua bagian rumah. Penggunaan elemen tradisional juga tampak pada jendela dengan kisi-kisi persegi di sisi paling kiri dan perapian tradisional. Hasil rancangan para desainer pada akhirnya memuaskan, baik dalam hal atmosfer, kepraktisan dan kekuatan rumah kayu ini

3. Bungalow modern dengan fasad menyamping

Saat membahas tentang bungalow, seringkali kita membayangkan pondok yang sempit. Namun bungalow yang satu ini akan mengubah dugaan Anda. Transtyle Architecture menangani desain hunian dengan warna hitam dan putih, dikelilingi jalan setapak beton, dan modern abis. Di dalamnya tampak langit-langit dengan bentuk miring yang unik. Ruang tamu, ruang makan, dan dapur berbentuk segi empat yang lapang dan terbuka menghadap halaman. Halaman dilengkapi juga dengan pagar, yang berfungsi untuk mengontrol intensitas cahaya. Selain itu, pagar juga ditujukan untuk membatasi salju yang turun dari lahan miring di samping rumah. Pintu rumah ini tidak terletak persis di depan rumah, melainkan di samping. Makan malam bersama keluarga sambil menikmati pemandangan di layar bioskop alami pasti menyenangkan.

Baca juga: 

6 Bungalow yang Menarik Untuk Ditiru

4. Rumah atrium untuk tiga generasi

Tak banyak pasangan muda yang mau tinggal bersama orangtua atau mertua di bawah satu atap. Namun pasangan pemilik rumah ini melakukan hal yang sebaliknya. Mereka menerapkan kebiasaan masa lalu, yaitu membawa orangtua, anak-anak dan pasangannya untuk hidup bersama. Untuk itu, rumah harus dirancang agar tiga generasi ini bisa hidup rukun, mandiri, dan saling menjaga privasi. 

Rumah dengan gaya modern ini terdiri dari dua sayap. Sayap timur adalah tempat tinggal orangtua pemilik rumah, sedangkan sayap barat ditinggali pemilik rumah, istri dan anaknya. Sebuah ruangan gaya atrium, atau berlangit-langit tinggi, menghubungkan dua sisi rumah. Ruangan ini dilengkapi pagar berkisi-kisi agar tetangga tidak bisa mengintip ke dalam. Interior ruangan menggunakan lantai kayu dan elemen desain modern seperti stainless steel, lantai keramik, dan lampu bohlam. Sebuah desain sempurna untuk keluarga dengan tiga generasi. 

Ingin tetap tinggal bersama orang tua setelah menikah? Baca juga: 

Rumah 2 in 1 Untuk Tinggal Bersama Orang Tua 

5. Rumah untuk tiga generasi yang didominasi kayu

Rumah ini juga dirancang sebagai tempat tinggal tiga generasi (orang tua, anak, cucu). Dari luar kita bisa melihat ada dua bagian rumah dengan dua warna berbeda sebagai sentuhan modern pada rumah kayu ini. Pintu masuk menghadap serong ke kiri adalah detil pada arsitektur bagian rumah yang berwarna hitam dof. Sedangkan sisi rumah yang berwarna coklat alami berlandaskan beton dan rolling door warna putih. Para tamu yang berkunjung akan dibawa masuk ke bagian rumah yang beratap tinggi dan dilengkapi tungku perapian tradisional. Ruangan dengan tatami tampak simpel dan cerah dengan elemen tradisional yang tidak kuno. Lantai atas bisa dijadikan ruang keluarga atau ruangan lain sesuai kebutuhan. 

Tertarik membangun rumah dengan gaya arsitektur Jepang? Anda wajib baca: 

Rumah Industrial Kayu dan Beton Ala Jepang

تريد مساعدة في إتمام مشروع بيتك؟
تواصل معنا الآن

يبرز من مجلتنا