11 Pilihan Material Kain untuk Perabot Cantik di Hunian Anda

Ovan Zaihnudin – Homify Ovan Zaihnudin – Homify
Soggiorno Tessuto Verde e legno di recupero con Nicchia, Laquercia21 Laquercia21 غرفة المعيشة
Loading admin actions …

Upholstery merupakan istilah untuk menyebut kain pelapis pada furnitur yang paling banyak diterapkan untuk kursi atau perabot sejenisnya. Kain pelapis tampak pada bagian terluar furnitur, menjadi pelengkap desain sekaligus mempercantik tampilannya.

Dari banyak jenis kain yang tersedia dan dikembangkan produsen, tidak semuanya umum digunakan sebagai material pelapis perabot rumah. Lalu apa saja jenis material kain yang biasa dipakai? Berikut 11 di antaranya, lengkap dengan kelebihan serta kekurangannya.

1. Katun

Pertama dan yang paling populer adalah katun. Material satu ini terbuat dari serat alami hasil olahan kapas. Katun juga dikenal memiliki kelembutan yang baik, dingin, serta nyaman saat bersentuhan dengan kulit.

Kelebihan: lembut dan nyaman, banyak pilihan warna, tahan lama

Kekurangan: sifatnya menyerap cairan sehingga mudah berkerut dan berbau jika penggunaannya kurang hati-hati

2. Poliester

Lain halnya dengan poliester yang tidak lagi terbuat dari serat alami. Serat mikro pada kain poliester dihasilkan dari kombinasi zat kimia yang berasal dari minyak bumi, yaitu etilena glikol dan asam tereftalat. Proses pembuatannya melibatkan beberapa tahapan, mulai dari polimerisasi, kondensasi, hingga pemintalan. Furnitur berlapis poliester biasanya tampil dalam beragam warna dengan permukaan cenderung berkilau.

Kelebihan: relatif lembut, cepat kering, mudah dibersihkan, kuat

Kekurangan: kurang adaptif terhadap perubahan suhu yang drastis, mudah terbakar

3. Sutera

Sudah bukan rahasia kalau kain sutera dikenal memiliki kecantikan sekaligus kualitas yang tiada duanya. Karena terbuat dari serat alami, tentu saja furnitur berlapis kain sutera akan mahal harganya. Namun harga tersebut benar-benar sebanding dengan apa yang akan Anda peroleh ketika memasang perabot berlapis sutera.

Kelebihan: mewah, kuat, tahan lama, tidak mudah berkerut

Kekurangan: mahal, penggunaan harus hati-hati, dan perlu perawatan cermat

4. Nilon

Nilon juga terbuat dari serat sintetis dengan permukaan mengilap dan cukup tebal. Meski demikian, nilon cukup fleksibel karena berkarakter lentur serta ringan. Maka dari itu, material satu ini sering dikombinasikan bersama dengan jenis kain lainnya.

Kelebihan: kuat, tidak menyerap air, mudah dibersihkan, tidak mudah berjamur

Kekurangan: tidak tahan sinar matahari, seiring waktu akan muncul benjolan pada permukaannya

5. Wol

Sebagai material dari serat alami, kain wol dikenal dengan permukaannya yang berbulu. Kain wol sering dipakai untuk material upholster karena ketahanan, kehangatan, dan kenyamanannya. Ini tersedia dalam banyak pilihan, juga fleksibel saat dikombinasikan dengan jenis kain lain untuk memperoleh material yang lebih murah, fungsional, serta mudah dibersihkan.

Kelebihan: hangat, nyaman, kuat dan tahan lama, ramah lingkungan, warna tidak pudar, tidak berkerut, tahan air dan api

Kekurangan: harganya tinggi

6. Kulit

Pilihan klasik, kulit telah sejak lama diaplikasikan dalam pembuatan perabot rumah, terutama sebagai bahan pelapis kursi dan sofa. Anda tentu sudah tak asing dengan sofa model tufted yang punya ciri khas unik. Permukaan kulit membuatnya terlihat elegan, mewah, sekaligus glamor.

Kelebihan: kuat dan awet, antiair dan api, mudah dibersihkan

Kekurangan: perawatan cenderung sulit, harganya relatif mahal

7. Velvet

Velvet atau beludru awalnya terbuat dari serat sutera. Namun seiring perkembangan teknologi, velvet kini juga dapat dihasilkan dari serat buatan, seperti poliester dan nilon, juga bisa dikombinasikan dengan serat alami. Ciri khas utamanya adalah corak permukaannya yang berubah-ubah saat terkena cahaya atau ketika bersentuhan dengan benda lain.

Kelebihan: permukaan lembut, mewah, banyak pilihan warna

Kekurangan: harga tinggi, perawatan sulit, tidak mudah dibersihkan jika terkena tumpahan

8. Olefin

Olefin merupakan jenis material dari serat sintetis seperti poliester, tetapi memiliki kualitas jauh lebih baik. Tampilannya mirip dengan wol, sehingga tampak elegan dan mewah. Bahan ini cocok digunakan untuk furnitur di berbagai kondisi, baik ditempatkan di dalam maupun luar ruangan.

Kelebihan: lebih kuat dan awet dibanding serat sintetis lainnya, mudah dibersihkan dari cairan

Kekurangan: relatif mahal, pilihan warna sedikit, kurang tahan terhadap minyak, cahaya, dan panas

9. Asetat

Kalau olefin menyerupai wol, asetat adalah material sintetis yang dibuat untuk meniru kain sutera. Asetat juga memiliki permukaan berkilau yang menampilkan kesan mewah. Namun tentu saja kualitasnya tidak bisa dibandingkan dengan sutera.

Kelebihan: lembut dan berkilau, tahan terhadap kelembapan, harga relatif murah

Kekurangan: mudah keriput dan berkerut, kurang kuat, bersifat menyerap cairan

10. Rayon

Rayon juga hampir sama dengan asetat, dibuat dari serat semisintetis untuk mendapatkan tampilan mirip serat alami, seperti sutera, katun, atau linen. Jenis kain rayon yang sering dipakai untuk pelapis furnitur tempat duduk adalah viscose. Sementara jenis rayon lainnya juga banyak digunakan untuk tirai antinyamuk, kelambu, atau bahan pelapis matras tidur.

Kelebihan: harga relatif murah, lembut dan nyaman

Kekurangan: kurang awet, strukturnya cepat berubah, kurang elastis, rentan berkerut atau keriput

11. Linen

Material terakhir sekaligus yang tertua di antara kain pelapis lainnya adalah linen. Seratnya terbuat dari tanaman rami dan telah sejak lama digunakan manusia dalam bahan baku tekstil. Linen untuk material pelapis perabot rumah masa kini seringkali dikombinasikan dengan serat sintetis guna meningkatkan kelenturan dan ketahanannya.

Kelebihan: tekstur dan tampilannya khas, kuat, halus lembut, tahan lama, ramah lingkungan, harga terjangkau, tumpahan cairan tidak membuatnya mudah rapuh dan berjamur

Kekurangan: seringkali mudah kotor dan kusut, membutuhkan perawatan profesional

Bonus: Kulit Sintetis

Sebagai material pengganti kulit dengan harga lebih terjangkau, kulit sintetis merupakan pilihan rasional. Tampilannya bisa dibuat semirip mungkin, hampir sama mewahnya seperti kulit asli. Hanya saja secara daya tahan dan umur pemakaian, tentu saja ini tidak sebagus kulit asli.

Kelebihan: harga lebih terjangkau daripada kulit asli, mudah dibersihkan dan dirawat, tahan air

Kekurangan: tidak sekuat dan seawet kulit asli, muncul retak-retak jika penggunaannya kasar

تريد مساعدة في إتمام مشروع بيتك؟
تواصل معنا الآن

يبرز من مجلتنا